Dasar Arsitektur
infitime

Proses Desain
" Proses desain dalam arsitektur (secara umum) adalah serangkaian tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu rancangan bangunan yang fungsional, estetis, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna serta kondisi lingkungan. Proses ini bersifat iteratif dan melibatkan berbagai pertimbangan teknis, artistik, serta regulasi "
"Tahapan dalam desain secara umum yang bisa saja berbeda sesuai dengan SOP/Peraturan yang ada pada setiap perusahaan"
Tahap ini bertujuan untuk memahami kebutuhan pengguna serta faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi desain. Dalam hal ini arsitek diskusi/meeting dengan klien untuk memahami tujuan pembangunan, fungsi ruang, dan harapan klien Menentukan anggaran dan waktu pengerjaan proyek secara umum
Client (Analisa Kebutuhan & Konteks)
Site Analysis (Studi Tapak)
Menganalisis lokasi proyek, seperti topografi, iklim, arah matahari, angin, dan aksesibilitas.
Mengidentifikasi potensi dan kendala dari tapak, seperti kemiringan lahan, vegetasi, atau bangunan sekitar.
Menyesuaikan desain dengan regulasi setempat, seperti KDB (Koefisien Dasar Bangunan) dan KLB (Koefisien Lantai Bangunan).
Konseptualisasi (Ide & Sketsa Awal)
Pengembangan Konsep Desain
Mengembangkan ide utama berdasarkan fungsi, estetika, dan keberlanjutan.
Memilih pendekatan desain (modern, minimalis, tropis, tradisional, dll.).
Menentukan tema dan filosofi desain sebagai dasar rancangan.
Sketsa Awal & Diagram Ruang
Membuat sketsa kasar untuk menentukan organisasi ruang dan hubungan antar ruang.
Menyusun zoning area berdasarkan fungsi (publik, privat, servis).
Menyesuaikan orientasi bangunan dengan faktor lingkungan (pencahayaan alami, ventilasi).
Model Studi (Fisik atau Digital)
Menggunakan maket atau model 3D sederhana untuk memahami proporsi, massa bangunan, dan interaksi dengan tapak.
Mengeksplorasi berbagai kemungkinan bentuk dan tata ruang sebelum masuk ke tahap pengembangan desain.
Studi Konteks Sosial & Budaya
Memahami nilai budaya, kebiasaan pengguna, dan karakter lingkungan sekitar.
Menyesuaikan desain dengan aspek sosial, seperti kebutuhan komunitas atau elemen arsitektur lokal.
Tahap ini berfokus pada eksplorasi ide awal berdasarkan hasil analisis.
Pengembangan Desain (Design Development)
Tahap ini bertujuan untuk mengubah ide awal menjadi desain yang lebih matang dan detail.
Penyusunan Tata Ruang (Space Planning)
Menentukan dimensi dan proporsi ruang agar fungsional dan nyaman.
Mengatur alur sirkulasi horizontal (koridor, ruang publik) dan vertikal (tangga, lift).
Memastikan hubungan antar ruang sesuai dengan fungsinya.
Pengolahan Bentuk & Estetika
Menyesuaikan proporsi bangunan agar harmonis dengan lingkungan.
Menggunakan elemen desain seperti warna, tekstur, dan material untuk memperkuat konsep.
Mengeksplorasi fasad bangunan agar menarik secara visual dan tetap fungsional.
Pemilihan Material & Struktur
Memilih material berdasarkan aspek fungsionalitas, ketahanan, dan keberlanjutan.
Menentukan sistem struktur yang sesuai (beton bertulang, baja, kayu, dll.).
Memperhitungkan efisiensi energi dengan memilih material yang mendukung pencahayaan dan ventilasi alami.
Pembuatan Model 3D & Render Visual
Menghasilkan model digital yang lebih realistis untuk simulasi desain.
Menggunakan software seperti SketchUp, Revit, atau 3ds Max untuk membantu visualisasi.
Dokumentasi Teknik (Gambar Kerja)
Tahap ini menghasilkan gambar teknis yang akan digunakan dalam proses konstruksi.
Gambar Denah (Floor Plan)
Menyajikan tata letak ruang lengkap dengan dimensi dan spesifikasi material.
Memastikan elemen struktural, seperti kolom dan balok, sudah terintegrasi dengan desain.
Gambar Potongan (Section) & Tampak (Elevation)
Potongan bangunan menunjukkan hubungan vertikal antar lantai dan ketinggian elemen struktural.
Tampak menunjukkan komposisi fasad, estetika bangunan, serta interaksi dengan lingkungan sekitar.
Detail Konstruksi & Spesifikasi Material
Gambar detail mencakup sambungan struktur, instalasi listrik, mekanikal, dan plumbing.
Memastikan pemilihan material dan finishing sesuai dengan konsep desain.
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Menyusun perhitungan biaya material, tenaga kerja, dan operasional.
Memastikan desain tetap sesuai dengan anggaran klien.
Evaluasi & Revisi
Tahap ini berfungsi untuk menyempurnakan desain sebelum konstruksi dimulai.
Review dengan Klien & Tim Teknis
Presentasi desain kepada klien untuk mendapatkan masukan dan persetujuan.
Konsultasi dengan insinyur struktur, mekanikal, dan elektrikal untuk memastikan kesesuaian teknis.
Pengujian & Simulasi
Menggunakan software simulasi untuk menguji efisiensi energi, pencahayaan, dan ventilasi.
Mengevaluasi keamanan struktural berdasarkan standar peraturan bangunan.
Perbaikan & Penyempurnaan Desain
Melakukan revisi pada gambar kerja berdasarkan hasil evaluasi.
Mengoptimalkan aspek keberlanjutan, seperti penggunaan energi terbarukan atau efisiensi air.
Implementasi & Pengawasan Konstruksi
Tahap ini memastikan desain dapat direalisasikan sesuai perencanaan.
Koordinasi dengan Kontraktor
Menjelaskan gambar kerja kepada tim konstruksi.
Menyediakan solusi jika ada kendala teknis selama proses pembangunan.
Pengawasan Konstruksi
Memastikan material yang digunakan sesuai spesifikasi.
Mengawasi tahap-tahap pembangunan agar sesuai dengan standar dan jadwal.
Pengujian & Serah Terima
Melakukan inspeksi akhir terhadap hasil konstruksi.
Menyesuaikan desain jika ada kebutuhan perubahan di lapangan.
Menyusun dokumen as-built drawing untuk referensi pemeliharaan bangunan.
" Proses desain dalam arsitektur (secara umum) adalah serangkaian tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu rancangan bangunan yang fungsional, estetis, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna serta kondisi lingkungan. Proses ini bersifat iteratif dan melibatkan berbagai pertimbangan teknis, artistik, serta regulasi "
Definisi
apa saja yang diperlukan mahasiswa arsitektur ???
Keperluan
Alat Ukur & Gambar Teknik
Penggaris segitiga (30°, 45°, 60°)
Penggaris skala arsitek (Scale ruler)
Penggaris T
Jangka & Circle Template
Busur derajat
Roll meter / meteran
Cutting mat
Alat Tulis Gambar
Pensil mekanik (0.3, 0.5, 0.7)
Pensil gambar (HB, 2B, 4B, 6B)
Penghapus lunak & keras
Drawing pen (0.1, 0.3, 0.5, 0.8)
Spidol/marker warna
Pensil warna / Cat air
Kertas Gambar
Kertas kalkir (A3 & A2)
Kertas Padalarang
Kertas Millimeter block
Buku sketsa
Peralatan Maket
Cutting Mat
Cutter dan Pisau X-acto
Lem (UHU, lem putih, lem tembak)
Material maket (foam board, kertas karton, akrilik, tripleks tipis, kayu balsa, batang lidi)
Pinset
Cat semprot
Laptop & Perangkat Lunak
Laptop/komputer dengan spesifikasi cukup tinggi (minimal RAM 8GB, ideal 16GB+)
Software:
AutoCAD
SketchUp
Revit
ArchiCAD
Lumion, Twinmotion (Rendering)
Photoshop, Illustrator (Editing & Layout)
Microsoft Office (Word, Excel, PowerPoint)
Perangkat Tambahan
Kamera atau smartphone dengan kualitas kamera baik untuk dokumentasi proyek & survei
Printer atau akses ke jasa printing A3/A2
Hard disk eksternal atau Cloud Storage (Google Drive, Dropbox)
Buku Referensi
Buku teori dasar arsitektur
Buku konstruksi bangunan
Buku tentang sejarah & teori desain
Buku inspirasi desain arsitektur
Perlengkapan Pendukung
Tas/tabung gambar (untuk membawa gambar besar)
Meja gambar portable (opsional, untuk kenyamanan)
Lampu meja (opsional)